Kamis, 20 Desember 2012

Kistosarkoma Fillodes


Kistosarkoma Fillodes/Tumor Fillodes

Penyakit ini adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi seluruh mamma. Ada kalanya demikian besar nyaris tidak tergendong oleh penderita.
Nama kistosarkoma fillodes berasal dari Muller (1838) karena mengandung kista-kista besar di antaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu diduga sarkoma. Di permukaan tumor terdapat banyak jaringan yang mengingatkan kita pada lembaran-lembaran buku (phyllon).
Tumor ini biasanya jinak, tetapi beberapa diantaranya mempunyai potensi untuk menjadi fibrosarkoma. Tumor ini timbul biasanya pada umur 35-40 tahun. Kulit diatas tumor mengkilap, regang, tipis, merah dengan pembuluh-pembuluh balik yang melebar dan panas.
Pembesaran kelenjar regional atau metastasis jarang ditemukan. Hal ini yang jadi petunjuk untuk membedakan tumor ini dari kanker, karena jarang sekali kita menemukan kanker payudara dengan ukuran diameter 10-15 cm yang tidak bermetastasis dan menginfiltrasi kulit atau toraks.
Oleh karena tumor ini cepat tumbuhnya, kadang-kadang perdarahannya tidak mencukupi dan sering timbul nekrosis dan radang pada kulit. Tumor ini kadang-kadang (walaupun menurut pemeriksaan patologik jinak) memberikan residif. Maka tindakan sebagai terapi, sesuai dengan sifatnya yang mempunyai potesi untuk ganas, juga lebih radikal dari fibroadenoma. Biasanya dilakukan mastektomi ditambah dengan pengangkatan fasia pektoralis, pascabedah diberi radiasi.


Sarkoma

Definisi:
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yag terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas/berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh, yang berasal dari jaringan mesodermal. Sarkoma merupakan tumor ganas (kanker).
Makroskopik jaringan sarkoma homogen, menyerupai daging (sark=daging) atau menyerupai subtantia alba otak bila sarkoma itu lebih seluler. Berlainan dengan karsinoma maka sarkoma tumbuhnya lebih ekspansif dari pada infiltratif sehingga merupakan tonjolan dengan batas-batas yang masih jelas.
Konsistensinya berbeda-beda, tetapi yang sering biasanya lunak seperti jaringan otak. Sarkoma  sering mengalami degenarasi mukoid atau mikrosomatosa, nekrosis dan perlunakan. Yang paling sering ialah terjadinya perdarahan akibat banyaknya pembuluh darah berdinding sangat tipis.
Gambaran histologik seperti kasrsinoma, sarkoma pun terdiri atas sel-sel tumor dan stroma. Sarkoma yang berdifensiasi buruk, sel-selnya lebih banyak, sedangkan stromanya hanya sedikit. Bila difensiasi lebih baik, maka jumlah stromanya lebih banyak. Stroma ini berbeda-beda, tergantung pada jenis jaringan asalnya. Osteogenic sarcoma terdiri atas jaringan osteoid, sedangkan pada fibrosarcoma stromanya terdiri atas serabut kolagen atau retikulin.
Perbedaan sarkoma dengan karsinoma
Sarkoma
Karsinoma
-  Sel-sel tumor tersebar, dipisahkan oleh stroma yang banyak. Makin ganas suatu sarkoma, makin seluler tumor tersebut, sehingga stromanya sangat sedikit. Kadang-kadang hanya dapat dilihat dengan pulasan khusus.
-  Sel sarkoma mempunyai sifat mesoblastik, yaitu batas-batas sel tidak jelas, sering cabang-cabang sitoplasmanya masuk ke dalam stroma.
-  Pembuluh darah lebih banyak jumlahnya, terletak diantara sel dan dalam bantuk kapiler atau sinosoid. Adanya pertumbuhan yang ekspansif menyebabkan pembuluh darah tersebut tertekan sehingga sering terjadi perdarahan.
-  Mitosisnya tidak begitu banyak.
-  Sel datia tumor sering ditemukan
-       Sel-sel tumor berkelompok, stroma mengelilinginya, tidak mengelilingi tiap sel dalam kelompok.
-       Batas sel pada karsinoma lebih jelas dibandingkan dengan sarkoma.
-       Pembuluh-pembuluh darah terletak di dalam stroma, di luar kelompok sel, sehingga sel-sel karsinoma sering mengalami nekrosis.
-       Mitosis lebih banyak ditemukan dan tidakbegitu berarti karena dapat terjadi pada keadaan-keadaan lain seperti proses radang atau rangsang  menahun.
-       Sel datia tumor tidak sering ditemukan.

Etiologi sarkoma
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa:
1.      Karsinogen kimia
Etiologi kanker pada awalnya dikemukakan oleh Sir Percival Pott (1775) bahwa kanker kulit banyak ditemukan pada orang-orang yang pekerjaannya sering berhubungan dengan jelaga, yaitu orang-orang yang pekerjaannya membersihkan cerobong asap rumah. Maka jelaga sering dianggap sebagai penyebab kanker kulit.
Pada tahun 1915 Yamagiwa dan Ichikawa melakukan percobaan dengan dengan jalan mengecatkan tir pada telinga kelinci tiap hari selama 6 bulan berturut-turut dan berhasil menimbulkan kanker kulit pada telinga kelinci tersebut. Tir mengandung bermacam-macam zat.
Pada tahun 1932 Kennaway dan Cook melakukan penelitian dan diketahui bahwa zat aktif yang menyebabkan kanker ialah hidrokarbon polisiklik (polycyclic hydrocarbons). Hidrokarbon memiliki daya karsinogenik paling sedikit harus mempunyai 3 ikatan karbon yang aktif yang disebut PHENATRENE. Inti phenatrene ini terdapat pada benzpyrene, benzanthracene, dan cholanthrene.
Zat-zat kimia yang memiliki daya karsinogenik ialah:
-     zat warna azo, misalnya dimetylaminoazobenzen (butter yellow) yang dapat menimbulkan kanker hati bila ada defisieni vitamin riboflavin.
-     Zat warna anilin, yang sering menimbulkan kanker kandung kemih pada orang-orang yang bekerja dengan zat warna ini. Zat aktif yang mempunyai daya karsinogenik ialah betanaphtylamine.
-     Alkylating agents, seperti nitrogen mustard yang mempunyai khasiat radiomimetik.
-     Golongan plastik yang lebih merupakan karsinogen fisik karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya.
-     Asap rokok sering menimbulkan kanker paru-paru. Hidrokarbon terisap dalam asap rokok mempengaruhi terbantuknya karsinoma bronchogenik.
-     Yang penting dalam kehidupan sehari-hari ialah aflatoxin yang berasal dari jamur aspergillus flavus yang terdapat pada kacang tanah. Jamur alin yang memiliki daya karsinogenik ialah penicillin griseofulvin.

2.  Virus
Walaupun pada manusia belum pasti tetapi jelas pada binatang percobaan viru merupakan penyebab kanker, misalnya virus sarkoma (Rous) ditemukan pada burung, virus yang ditemukan pada fibroma dan papiloma kelinci (Shope) dan virus (Bittner) yag temukan pada kanker payudara mencit.
Rowe membagi karsinogen virus ini atas 4 golongan besar:
-     Papovavirus
-     Adenovirus
-     Poxyvirus
-     Myxovirus-like
Papova dan adenovirus terletak dalam inti sel, poxyvirus dalam sitoplasma, dan myxovirus terletak pada permukaan sel.
Mc Culloch mengemukakan 3 kemungkinan cara kerja virus sehingga menyebabkan kanker:
-     Virus penyebab berada dalam sitoplasma sel tumor, tetapi berada disitu untuk terbentuknya sifat-sifat sel tumor.
-     Virus menyebabkan mutasi somatik, menimbukan perubahan yang menetap pada sel sehingga terbentuk neoplasma. Sekali terbentuk neoplasma maka peranan virus berakhir.
-     Virus berada dalam sel tetapi tidak dapat dilihat.
Boyd berpendapat bahwa virus seperti enzim merupakn nukleoprotein yang dapat menimbulkan tumor dengan jalan mengganggu mekanisme susunan enzim.

3.  Karsinogen fisik
Kebanyakan bentuk energi fisik mempunyai daya karsinogenik. Yang sangat penting ialah sinar radio aktif yang ditimbulkan oleh sinar X, radium, dan bom atom yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit, leukemi. Kadang-kadang sarkoma tulang, karsinoma payudara dan thyroid. Sinar tersebut mungkin menyebabkan perubahan nukleoprotein dari pada kromosom sel sehingga terjadi kanker.

4.  Hormon
Sangat penting untuk menyebabkan terjadinya tumor pada binatang percobaan. Tapi cara kerjanya belum diketahui dengan pasti. Tidak diketahui apakah bekerja sebagai kersinogen penuh atau hanya sebagai promotor. Mungkin juga hanya mempengaruhi fiiologi jaringan sedemikian rupa sehingga mudah dipengaruhi karsinogen sebenarnya. Menurut Furth (1961) hormon yang bekerja sebagai promotor.
Melihat asalnya maka karinogen ini dapat berasal dari luar tubuh atau eksogen, seperti karsinogen kimiawi, virus, dan fisik. Dapat pula berasal dari dalam tubuh atau endogen seperti hormon sex.

Penyebaran sarkoma
Penyebaran jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding tipis. Anak sebar mula-mula terbentuk pada paru-paru, walaupun demikian kadang-kadang sel tumor dapat melalui paru-paru dan membentuk anak sebar pada alat-alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada kira-kira 5 sampai 10% dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan sub cutis, fascia, dan otot.
Klasifikasi sarkoma
Sarkoma dapat dinamai secara sitologik atau secara histologik. Pebagian secara sitologik bersarkan bentuk selnya, maka sarkoma dibagi atas:
1.      Sarkoma sel bulat, terdiri atas sel-sel yang berbentuk bulat.
2.     Sarkoma sel kumparan, terdiri atas sel-sel yang berbentuk kumparan.
3.     Sarkoma sel campuran, terdiri atas sel-sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4.     Sarkoma sel datia, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.

Pembagian secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari jaringan ikat disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma. Dari tulang rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya.
1.      Fibrosarcoma
Tumor ini merupakan tumor ganas yang berasal dari fibroblas. Sel – selnya berbentuk kumparan (spindle cells). Sel – selnya ini biasanya berukuran besar atau kecil. Fibrosarcoma dengan sel – sel kumparan berukuran besar biasanya lebih ganas. Fibrosarcoma yang sangat buruk diferensiasinya biasanya berbentuk bulat dan sering disebut sarkoma sel bulat (round cell sarcoma). Stroma sarcoma sangat berbeda – beda jumlahnya. Fibrosarcoma yng berdiferensiasi baik biasanya stromanya banyak, fibriler, shg sering sukar dibedakan dari fibroma yang kaya akan sel. Dalam hal ini adanya mitosis sangat penting. Bila ditemukan tumor tersebut sudah merupakan fibrosarcoma yang berdiferensiasi baik.

2.     Neurosarcoma (Neurofibrosarcoma)
Neurosarcoma biasa berasal dari nurofibroma atau schavannoma. Tumbuh pada syaraf perifer yang letaknya dalam. Sifatnya tidak begitu ganas. Mula – mula setempat dengan batas – batas yang tegas tetapi lambat laun akan tumbuh infiltratif ke jaringan sekitarnya dan menimbulkan residif. Gambaran histologik menyerupai fibrosarcoma, hanya sel – sel berbentuk kumparan pada neurogenic sarcoma membentuk berkas – berkas jalannya berjalin – jalin. Sering kedua jenis sarcoma ini hanya dapat dibedakan dengan melakukan pulasan – pulasan khusus (pulasan trichrome dan retikulin). Tumor ini sangat radioresisten.


3.     Osteosarcoma (Osteogenic Sarcoma)
Tumor ini sering ditemukan dan terjadi pada ujung – ujung tulang panjang yaitu metafisis. Sel – sel tumornya ialah osteoblas. Pada tumor ini terjadi pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru sehingga mudah dikenal. Osteogenic sarcoma merupakan tumor primer tulang yang sifatnya paling ganas.

4.     Chondrosarcoma
Chondroma dapat menjadi ganas dan disebut chondrosarcoma. Tumor ini tumbuh pada tulang – tulang panjang dan tulang gepeng seperti strenum, pelvis dan tulang iga. Chondrosarcoma yang berdiferensiasi buruk, histologinya mudah dikenal. Bila berdiferensiasi baik kadang – kadang sukar dibedakan dengan chondroma. Dalam hal iini keterngan klinik misalnya tumbuhnya sangat cepat dan gambaran makroskopik (adanya pertumbuhan infiltratif) sangat penting untuk menyokong diagnosis chondrosarcoma. Pada tumor ini sering terjadi degenerasi miksomatosa. Chondrosarcoma bisa ganas sejak semula.

5.     Liposarcoma
Liposarcoma tidak jarang terjadi seperti umumnya disangka. Hal ini disebabkan karena tumor tersebut sering tidak dikenal sebagai liposarcoma terutama bila tidak dilakukan pulasan khusus untuk zat lemak. Tumor ini dapat terjadi pada semua bagian tubuh yang mengandung jaringan lemak tetapi biasanya ditemukan sekitar jaringan otot, sendi dan pada jaringan lemak retroperitonial atau perirenal.
Mula – mula tumor ini bersimpai, sering kambuh jika telah diangkat, kemudian infiltratif sehingga prognosis sangat buruk. Gambaran makroskopiknya sangat berbeda untuk tiap tumor, maupun untuk tiap bagian pada satu tumor. Sel – selnya umumnya berbentuk kumparan atau polihedral. Sitoplasmanya granuler, kadang – kadang mengandung lemak yang dapat dilihat dengan pulasan Sudan. Sel – sel polihedral besar dan pucat menyerupaisel – sel epitel sehingga sering dikscsuksn dengan anaksebarhyperneprhoma, terutama bila tumor tersebut terletak pada tulang. Sel – sel yang menyerupai sel lemak fetal dan sel datia tumor juga sering ditemulan.


6.     Myxosarcoma
Bukan merupakan golongan tumor tersendiri. Myxosarcoma terjadi karena suatu sarcoma mengalami degenerasi miksomatosa atau berlendir.

7.     Chordoma
Tumor ini berasal dari chorda dorsalis. Biasanya terjadi pada ujung atas dan ujung bawah columna vertebralis. Di bagian atas tumor ini tumbuh di antara fossa hypophysialis dan foramen magnum sedangakan di bagian bawah terletak di daerah sacro coccygeal. Tumor ini derajad keganasannya rendah, tumbuh infiltratif dan mengadakan penyebarab jauh (metastatus) baru pada stadium akhir. Tumor ini dapat mencapai ukuran besar, konsistensinya kenyal, warnanya mengkilap seperti chorda dorsalis, dipisahkan oleh bercak – bercak perdarahan.
Makroskopik chordoma terdiri atas sel – sel besar yang sitoplasmanya jernih dan bervakuol karena mengandung zat nukoid. Sel – sel ini disebut sel fisalifor yang khas untuk chordoma. Sel – sel tumor letaknya saling berdekatan tanpa substansi interseluler sehingga chordoma dapat dikacaukan dengan karsinoma yang mengalami degenerasi mukoid.

8.     Leiomyosarcoma
Adalah tumor ganas yang berasal dari otot polos. Tumor in banyak terjadi pada uterus yang sebetulnya merupakan fibromyoma. Biasanya timbul pada masa reproduksi (child bearing age). Tidak prnh tumbuh sebelum pubertas dan sesudah menopause. Leiomyosarcoma jarang mnimbulkan metastasis dan sering tidak tumbuh lagi setelah diangkat.

9.     Sarkoma Botryoides (Carcinosarcoma)
Tumor ini jarang ditemukan, tetapi amat menarik perhatian. Tumor ini terdiri atas beberapa jaringan yang berasal dari mesoderm. Dapat ditemukan jaringan ikat, jaringan miksomatosa, otot polos, otot seran lintang, tulang rawan, tulang, dan kadang-kadang epitel atau kelenjar, seperti yang dijumpai pada mukosa alat kelamin wanita.
Gambaran makroskopiknya menunjukan sebuah tumor menyerupai sekelompok besar buah anggur, bulat, multilobuler mengisi dan kadang-kadang bahkan menonjol keluar vagina. Karena bentuk tumor ini menyerupai tangkai buah anggur, maka disebut botryoides.
Warna permukaan kelabu kuning seperti gelantin dan sangat rapuh sehingga bagian-bagian sering terlepas, menyebabkan perdarahan dan infeksi sekunder.
Selain pada vagina tumor juga dijumpai pada uterus. Terdapat pada semua umur,juga pada anak-anak.
Pada anak-anak, tumor tersebut mengadakan infiltrasi lokal dan meninggalnya penderita karena menembus ke peritoneum atau obstruksi saluran kemih. Pada orang dewasa ditemukan anak sebar pada alat tubuh yang jauh letaknya. Prognosis buruk, penderita meninggal dalam jangka 1-2 tahun.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.

10.   Endometrial Stromal Sarcoma
Berasal dari stroma endometrium yang terapat di dalam myometrium dan menunjukan gambaran sarkomatosa.

Diagnosis
1.      Anamnesis
Pada stadium dini, kanker biasanya belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit. Biasanya penderita menyadari bahwa tubuhnya telah terserang kanker ketika sudah timbul rasa sakit, padahal saat ada keluhan tersebut kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Pengenalan gejala kanker perlu dilakukan sedini mungkin meskipun tida ada rasa gangguan atau rasa sakit. Dengan mengetahui serangan kanker yang masih dalam stadium dini angka presentase kesembuhan semakin besar.
                                                                                                                                            
Pengenalan gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan dari istilah – istilah sebagai berikut :
W  = waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
A   = alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
S    = suara serak dan batuk yang tak kunjung sembuh.
P    = payudara atau di tempat lain ada benjolan.
A   = andeng – andeng atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
D   = darah atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang – lubang tubuh.
A   = ada luka yang tidak bisa sembuh.

2.     Pemeriksaan fisik
Yaitu dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan tumor itu. Sarkoma ditandai dengan timbulnya makula yang berwarna merah ungu atau biru – coklat, plak (plaque) dan nodula pada kulit dan organ tubuh yang lain. Lesi pada kulit jelas, keras atau lembek, soliter atau bergerombol.

3.   Pemeriksaan histologik
Pemeriksaan histologik hingga kini masih merupakan cara yang paling penting untuk menegakkan diagnosa sarkoma. Pada tumor kecil, jaringan diperoleh dengan cara eksisi. Jika tumor besar dapat dilakukan eksisi percobaan atau biopsi sebagian. Ada yang berpendapat bahwa berbahaya untuk melakukan sayatan pada jaringan tumor dan menunggu 3 – 4 hari sebelum dapat melaksanakan operasi yang definitif karena ada kemungkinan sel – sel tumor menyebar melalui pembuluh yang terbuka pada luka sayatan.
Jaringan tumor yang akan diperiksa difisasi dala cairan formalin 10%. Ahli patologi anatomik mempunyai berbagai cara untuk mengolah jaringan ini. Cara yang klasik ialah dengan blok paraffin dan dipulas dengan hematoksilin dan eosin. Cara ini memerlukan waktu 24 jam. Yang cepat adalah potong beku (frozen section, vriescoupe). Cara ini banyak digunakan pada operasi cepat. Jaringan segar atau yang telah difiksasi setelah dibekukan oleh karbon dioksida dipotong dengan mikrotom atau cryostat. Sediaan histologik dapat diperiksa dalm beberapa menit dan diagnosis tepat sampai 50 – 95%.
Manfaat potong beku ialah dapat menentukan keganasan dengan cepat dan menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari tumor atau tidak.

4.Biopsi jarum – biopsi aspirasi
Cara ini memerlukan ketrampilan ahli klinik dan ahli patologi anatomik untuk menegakkan diagnosis dari sepotong jaringan kecil berbentuk toraxs. Penganbilan jaringan dengan membuta, mudah sekali luput dari suatu tonjolan yang dimaksud. Selainitu dapat terjadi penyulit berupa perdarahan setelah biopsi atau fistula bilier pada penderita icterus obstructiva. Cara ini banyak dikembangkan karena hanya memerlukan sedikit persiapan yaitu hanya anastesi lokal dan dapat dikerjakan pada penderita yang berobat jalan.

5.Pemeriksaan darah tepi
Teknik pemeriksaan hematologik banyak ditemukan dalam dignosis kanker. Salah satu cara ialah isolasi dan menentukan sel – sel tumor pada peredaran darah. Sel – sel tumor ini terlepas dan masuk ke dalam peredaran darah. Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan pada pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan – larutan lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran selektif peredaran darah.
Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan pada pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan – larutan lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran selektif sel – sel darah merah dengan saponin atau enzim – enzim dan sel – sel darah putih dengan streptolisin 0, kemudian disaring dan filtrat yang mengandung sel – sel tumor disentrifugasi dengan kecepatan tinggi untuk mengendapkan sel – sel tumor yang lebih besar (Alexander dan Spriggs; Ericksson). Dengan cara ini sel – sel tumor dapat ditemukan 10 – 30% dari kasus – kasus dengan neoplasma. Kebanyakan sel neoplasma ini akan menjadi rusak karena itu adanya sel – sel tumor dalam peredaran darah tidak berhubungan dengan adanya metastasis.(Pruitt,dkk)


6.     Pemeriksaan hormon dan enzim
Pemeriksaan hormon dan enzim dapat membantu diagnosis kanker. Terbentuknya fosfatase asan karena adanya anaksebar karsinoma prostat dalam tulang membantu diagnosa neoplasma. Adanya hormon chorionic gonadotropin dalam air kemih laki – laki atau dalam serum darah menunjukkan adanya choriocarcinoma pada testis atau ekstragonadal. Kadar yang meninggi pada wanita di luar kehamilan merupakan tanda yang penting adanya mola hydatidosa atau choriocarcinoma.

7.Pemeriksaan sitologik
Disebut pula sitologi eksfoliatif suatu cara diagnostik yang penting untuk menemukan kanker. Dasar pemeriksaan ini ialah:
-   Perubahan patologik yang disebut anaplasi yang merupakan perubahan sifat sel tumor ganas dan yang merupakan perubahan dari sel normal.
-   Sel – sel tumor ganas kohesinya kurang daripada sel normal sehingga mudah terlepas.

Pencegahan dan pengobatan
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor- faktor resiko terserang kanker.

Pencegahan kanker
Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.      Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan pewarna dan bahan pengawet serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
2.     Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami istri sendiri atau berganti – ganti pasangan.
3.     Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
4.     Hindari stres dan konflik yang berkepanjangan.
5.     Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
6.     Periksakan kesehatan secara berkala.
7.     Minumlah air murni yang sudah melalui proses penyaringan.
8.     Hindari terapi hormon sintetis.
9.     Hindari berKB dengan penggunaan hormon sintesis dalam jangka waktu lama.
10.   Rutin mengkonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks dan suplemen yang bersifat antioksidan dan peningkat daya tahan tubuh.

Pengobatan
Tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Tujuan pengobatan kanker adalah:
v  Penyembuhan (kuratif) yaitu membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, kanker lokoregional atau kanker yang penyebarannya belum meluas dan ukurannya masih kecil.
v  Meringankan (paliatif) yaitu tindakan aktif guna meringankan penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi dan mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita.
v  Jenis pengobatan yang digunakan pada dasarnya sama yaitu pembedahan, penyinaran (radiotherapy) dan dengan obat – obatan (chemotherapy). Jika cara ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi dan hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti karsinoma prostat dan payudara.
Ø  Pembedahan
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yng menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus – fokus penyebaran jauh.


Ø  Penyinaran (radiotherapy)
Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel – sel ganas lebih sensitif terhadap penyinaran daripada sel – sel normal. Tetapi jaringan normal pun dipengaruhi dipengaruhi oleh penyinaran karena itu pada radioterapy harus diusahakan terjadinya perbedaan efek yang nyata. Radiosensitivitas biasanya dihubungkan dengan pertumbuhan yang berdiferensiasi buruk dari sel – sel yang cepat membelah tetapi juga merupakan sifat tertentu beberapa jenis tumor tersebut.
Khasiat penyinaran dan pengobatan kanker bergantung kepada dua hal, pertama jumlah sinar yang diserap oleh jaringan tumor dan kedua ialah radiosensitivitas tumor tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa pengobatan tumor dengan sinar merupakan satu – satunya pilihan bila tumor itu termasuk radiosensitif, berdiferensiasi buruk maka diberikan dalam dosis tinggi tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Ø  Pengobatan kimiawi (chemotherapy)
Khemotherapy tampaknya merupakan cara yang lebih baik untuk pengobatan kanker. Bahan kimia yang dipakai diharapkan dapat menghancurkan sel – sel yang oleh pembedahan ataunpenyinaran tidak dapat dicapai. Mencari bahan kimia yang dapat diberikan secara intravena dan yang akan dipusatkan dalam, serta menghancurkan sel – sel kanker merupakan salah satu pekerjaan yang diakukan oleh pusat – pusat penelitian kanker.


Peran bidan
1.      Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya
2.     Bidan dapat memberikan motivasi pada klien
3.     Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
4.     Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG



1 komentar:

  1. If you have Herpes in your whole body such as fever blisters, hsv, or roofing shingles you know what it is like to stay with the pain and discomfort that herpes delivers. I don't need to tell you how awesome it would be to find something that works so that you no longer need to fear about stress or outbreak,Dr Itua herbal medicine cure my herpes in two weeks of taking is genuine and natural herbal medicine it has no side effect, The reason I'm writing this is that I promised Dr Itua I will share his herbal work to the world to see Herpes is no more a big deal.also Dr Itua can as well cure the following diseases...HIV,Hsv 1/2,Hepatitis B,Breast Cancer, Cervical Cancer,Leukemia Cancer,Lung Cancer,Brain CANCER,Blood Cancer,Prostate Cancer,Diabetes, Men/Woman Infertility, Scoliosis,Fibromyalgia,Fluoroquinolone ToxicitySyndrome Fibrodysplasia Ossificans Progressiva.Fatal Familial Insomnia Factor V Leiden Mutation ,   Lottery Spell,Copd, Shingles,Fibroid, Fibromyalgia, Liver/Kidney Inflammatory, Epilepsy,Hpv,Weak Erection,Wart Remover,Cold Sore,  Coeliac disease,Creutzfeldt–Jakob disease,Cerebral Amyloid Angiopathy, Glaucoma.Lupus, Lyme Disease,, Cataracts,Macular degeneration,Cardiovascular disease,Lung disease.Enlarged prostate,Osteoporosis.Alzheimer's disease,Dementia.Ataxia,Arthritis,Amyotrophic Lateral Sclerosis,Alzheimer's disease,Adrenocortical carcinoma.Asthma,Allergic   Asthma. Here His Contact...drituaherbalcenter@gmail.com/ . Whatsapp Phone.+2348149277976. I paid for his herbal medicine and sent it to me through Courier Service which I pick it urgently and used.  

    BalasHapus